PNS atau Wirausaha

on Kamis, 16 Desember 2010
Fenomena yang banyak kita temui pada lulusan perguruan tinggi adalah keengganan mereka untuk memulai suatu usaha. Para sarjana umumnya memmpunyai paradigma berfikir bahwa ketika tamat dari perguruan tinggi mereka harus bekerja dengan penghasilan yang mapan. Sangat sedikit dari mereka yang mau mengawali kehidupan pasca kampus dengan memulai berwirausaha. Faktor belum adanya kepastian kemapanan penghasilan pada saat memulai usaha menjadi salah satu penyebab keengganan mereka. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika kita masih melihat antrian panjang para sarjana ketika tes pendaftaran CPNS dibuka. Masih banyak para sarjana yang beranggapan bahwa PNS adalah prioritas pekerjaan yang menjanjikan kemapanan penghasilan.

Menurut seorang motivator wirausaha, Valentino Dinsi, ada sebuah profesi yang mampu memberikan kemapanan penghasilan dan kebebasan finansial, yakni wirausaha atau wiraswasta. Seandainya semua sarjana mempunyai pemahaman yang sama seperti apa yang dipahami oleh Valentino Dinsi, tentu tidak akan kita temui antrian panjang para sarjana pada saat penerimaan CPNS. Para sarjana tentu akan sibuk mengembangkan usaha yang dijalankannya, menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain dan tidak menggantungkan nasib kepada anggaran rutin pembiayaan pegawai negeri semata.

Ketika seorang sarjana memulai suatu usaha, tentu akan banyak mendapatkan respon dari lingkungan dan masyarakat. Beberapa respon negatif-pun juga akan didapatkan oleh seorang pengusaha sarjana pemula, apalagi jika berada di kawasan pinggiran kota atau desa. Bahkan ada diantara masyarakat yang membandingkan usaha yang dikelola oleh seorang sarjana dengan bukan sarjana (tamatan SMU). Paradigma yang terbangun di masyarakat tidaklah jauh berbeda dengan yang terbangun di kalangan sarjana. Namun, ketika usaha yang dikelola oleh sang sarjana mulai menunjukkan perkembangan yang baik bahkan banyak kemajuan-kemajuan yang dicapai, barulah masyarakat mengakui gelar kesarjanaan yang disandang sang pengusaha. Lalu, bagaimana jika sebaliknya ?.

Ilustrasi di atas tentu bertentangan dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan. Perguruan tinggi sesungguhnya tidak hanya meluluskan para sarjana yang siap bekerja di masyarakat, tetapi juga meluluskan para sarjana yang siap menciptakan lapangan pekerjaan di masyarakat. Sehingga harapan menurunnya angka pengangguran akan semakin besar dengan semakin banyaknya para mahasiswa yang diwisuda.

Sebagai seorang mahasiswa, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka turut berperan mewujudkan hal tersebut di atas adalah dengan memulai suatu usaha ketika masih kulaih, masih berstatus sebagai mahasiswa. Dagadu djokja adalah salah satu contoh yang dapat kita lihat. Bahwa usaha yang dikelola oleh mahasiswa juga mampu menyerap tenaga kerja, mampu mendongkrak perekonomian mahasiswa dan dapat bersaing di pasar.

Dari sekian banyak mahasiswa di negeri ini, kita salah satunya. Mumpung masih berstatus mahasiswa hendaknya kita mulai merintis sebuah usaha ...

Sumber : http://kamdabengkulu.multiply.com/reviews/item/2

0 komentar:

Posting Komentar